Selasa, 21 Juni 2011

Sejarah linux

Sejarah linux
Sejak lahirnya Linux, kernel sebuah Sistem Operasi bebas, ia telah berkembang dengan pesatnya dibangun oleh ribuan relawan programer sejagat. "Born to be Free" hadir sejak limabelas tahun lampau dengan ketentuan lisensi bebas. Dibesarkan penuh dengan kontroversi mulai dari pemberian nama sampai dengan permasalahan keabsahan atas keberadaannya. Ia telah menawan hati ratusan juta pendukungnya namun tidak pernah bebas dari adanya pihak-pihak yang memusuhinya.
Artikel bersambung dari GMC ini berusaha menjelaskan sejarah dan latar belakang segalanya seputar Linux secara kronologis tanpa mengklaim atas kelengkapannya. Detil dan data tentang Linux dapat ditemukan dibagian lain situs ini dan situs-situs penunjang GudangLinux yang senantiasa diperkini dan dibubuhi terusan (links) bila perlu.
Prasejarah Linux
Pada tahun 1983 Richard M. Stallman mendirikan proyek GNU dengan tujuan mengadakan sebuah sistem operasi mirip UNIX dan kompatibel dengan POSIX. Dua tahun kemudian ia mendirikan yayasan Free Software Foundation (FSF) dan menciptakan GNU General Public License ( GPL) sebagai pondasi hukum guna menjamin penyebaran software secara bebas.
Atas dasar pondasi hukum itu, Software GNU telah tersebar luas dan banyak pengembang relawan dapat memberikan kontribusinya. Dalam waktu singkat telah tersedia banyak paket program dan jumlahnya terus meningkat. Pada awal 1990an pada prinsipnya telah tersedia cukup paket program bebas (GNU Software) yang dapat digunakan sebagai komponen membangun sebuah sistem operasi. Untuk itu ternyata masih tertinggal Kernel (Proyek GNU-Hurd) yang merupakan jantung dari sebuah sistem operasi yang pengembangannya masih terhambat.


 Microkernel yang dikembangkan untuk itu ternyata mengalami banyak hambatan, terutama dalam hal melibas kecoa (bugs) dan sehubungan dengan arsitekturnya yang moderen tapi dianggap cukup ribet.
Pada dasawarsa tahun 80an Universtas Berkeley juga mengembangkan sistem operasi bebas dengan distribusi bernama Berkeley Software Distribution
( BSD). Proyek pengembangan BSD ini menggunakan versi Unix edisi 4 dari AT&T sebagai rujukan. Karena sistem operasi BSD saat itu belum 100% halal dan masih mengandung Code asal AT&Ts Unix, maka di tahun 1990an terjadi perselishan hukum antara AT&T dan Universitas Berkeley, yang menurunkan stamina para pengembangnya dan secara drastis menghambat,pengembangannya.
Dengan terhambatnya pengembangan BSD, maka pada awal tahun 1990an sebenarnya belum tersedia sistem operasi yang 100% bebas. Dan perselisihan hukum dengan AT&T membuat masa depan proyek BSD jadi tak menentu, sementara pengembangannya juga praktis dibekukan. Sementara itu, proyek GNU lainnya tetap berjalan dan jumlah paket software yang dihasilkan terus meningkat.
Di tahun 1991 Linus Torvalds di Helsinki mulai mengembangkan sistem operasi yang belakangan dikenal dengan nama Linux. Mulanya sekedar emulasi terminal yang saat itu ia butuhkan untuk mengakses server UNIX di Universitas tempat ia menuntut ilmu. Torvalds menulis program dengan pendekatan yang berorientasi kepada hardware dan independen terhadap sistem operasi yang ada karena ia ingin menggunakan PC yang telah tertanam prosesor intel tipe 80386 secara optimal (keluarga x86 sampai saat ini telah menjadi standar). Sebagai rujukan Torvalds menggunakan Sistem Minix dan kompiler GNU-C-Compiler ( GCC).
Seperti ditulis dalam bukunya (bersama David Diamond, 2001), Torvalds kemudian menyadari bahwa apa yang dibuatnya itu ternyata merupakan basis sebuah sistem operasi. Pada hari bersejarah 25 Augustus 1991 ia kemudian memposting email ke milis  pengguna Minix: comp.os.minix yang isinya selalu dikutip sebagai sebuah proklamasi lahirnya Linux:

0 komentar:

Posting Komentar